Ikatlah Ilmu Yang Kamu Miliki Dengan Menulis, Ingatlah Ilmu Yang Kamu Miliki Dengan Berbagi

Selamat Datang di Pojok Ocehan Aa Dadi

Mengapa blog ini menggunakan nama Pojok Aa Dadi? Pojok dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai tempat bertemunya dua garis atau dua sisi. Namun, dalam dunia surat kabar “pojok” diartikan sebagai lajur di sudut surat kabar tempat karangan pendek berisikan hal-hal humoris, tetapi mengandung kritik atau sindiran. Jadi Pojok Aa dadi mengartikan tempat bertemunya Saya dengan Kawan-kawan saya, disuatu tempat yang sangat sunyi (dalam hal ini dunia maya) untuk saling mendiskusikan segala permasalahan kehidupan di Indonesia. Dan, sebagai tempat untuk saling membagikan informasi, baik formal maupun informal. Pojok Ocehan Aa Dadi tidak hanya berisi ocehan Saya saja. Tetapi Saya akan mengajak Kawan-kawan bersama-sama membahas hal-hal yang sangat menarik dan up to date mengenai kehidupan sosial Indonesia yang sangat beragam. Salam Cerdas dan Sukses AA Dadi

Senin, 16 April 2012

Wisata Ke Pulau Tidung


Jalan-jalan, piknik, wisata, atau refreshing merupakan kegiatan yang sangat dibutuhkan bagi kita yang selalu disibukkan dengan kegiatan kantor atau bisnis. Dengan refreshing pikiran dan badan kita yang lelah karena permasalahan sehari-hari akan kembali terisi dengan semangat yang masih refersh. Begitu juga dengan saya, kesibukan bekerja di sebuah lembaga yang konsen kepada permasalahan sosial masyarakat, dan kegiatan mengajar di sebuah  akademi swasta di Jakarta, tak ayal membuat pikiran dan badan sering merasa lelah. Beberapa waktu lalu, ketika kelelahan sudah memuncak saya memutuskan untuk melakukan perjalanan wisata ke Pulau Tidung. Mengapa ke Pulau Tidung? Tempat ini saya pilih karena beberapa teman saya yang memperoleh cuti terlebih dahulu, sudah menyambangi tempat tersebut. Dari hal yang mereka ceritakan terbayang lokasi wisata yang sangat indah, dan penuh dengan kegiatan seru serta menyenangkan.

Akhirnya tanpa pertimbangan panjang saya putuskan untuk berangkat ke Pulau Tidung. Untuk menuju ke lokasi wisata ini saya mengeluarkan uang sebesar Rp.350.000,-. Dengan biaya tersebut saya sudah memperoleh T-Shirt dan paket perjalanan wisata selama 2 hari 1 malam di Pulau Tidung.

Sabtu pagi, pukul 06.00 saya berangkat dari daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Saya membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk sampai di Pelabuhan Muara Angke. Di sana saya dikumpulkan oleh guide dari perusahaan tour and travel yang saya ikuti. Dan, saya juga bertemu dengan kawan-kawan baru yang sama-sama bertujuan menikmati keindahan alam di Pulau Tidung.

Tepat pukul 07.45, kapal Wisata Alam yang saya tumpangi bertolak dari pelabuhan Muara Angke. Sebelum kapal bertolak, petugas pelabuhan terlihat sibuk menertibkan wisatawan yang duduk di bagian dek kapal. Mereka diminta untuk mengisi ruang tengah kapal yang masih kosong. Menurut sang Kapten kapal, yang akrab di panggil Babeh, hal itu dilakukan petugas untuk mengantisipasi adanya kecelakaan, seperti penumpang yang terjatuh ke laut. Selain itu kami juga diwajibkan menggunakan jaket pelampung selama perjalanan menuju ke Pulau Tidung.


Keadaan di dalam kapal tidak dapat memberikan pemandangan yang cukup bagus selama dalam perjalanan. Untuk itu saya minta izin pada Babeh, untuk duduk di dek depan kapal. Namun, Babeh tidak memberikan izin sebelum kapal melewati menara pengawasan Polisi air. Karena menurutnya apabila patroli Polisi air melihat ada penumpang di dek kapal, maka mereka akan menilang dan melarang kapal melanjutkan perjalanan.

Akhirnya setelah 15 menit kapal meninggalkan pelabuhan Muara Angke, kami melewati menara pengawasan Polisi air. Tanpa dikomando saya dan beberapa wisatawan lain berhamburan keluar dek, untuk menikmati pemandangan di laut lepas.

Waktu perjalanan yang ditempuh selama 2 jam, saya habiskan dengan kegiatan mengambil beberapa foto keadaan di laut. Mengambil foto-foto, tingkah laku anak kecil yang terkagum-kagum melihat laut, dan menikmati perjalanan menggunakan kapal kayu ini. Teriknya matahari yang menyengat tidak menyurutkan saya untuk bertahan di dek kapal, karena angin yang bertiup kencang cukup menyegarkan badan ini.

Puas berada di dek, saya masuk ke dalam kapal dan duduk di samping Babeh, yang dengan santainya, sambil menghisap sebatang rokok, mengendalikan kapal kayu yang mampu mengangkut 150 penumpang ini. 

Saya sedikit terhenyak ketika melihat di bagian kemudi kapal, semuanya sangat sederhana sekali, bahkan kompas yang terpapang di samping kemudi sudah tidak berguna. Penasaran, saya pun mencoba mengajak Capt. Babeh mengobrol.

“Capt. Sudah berapa lama menjadi kemudi di perahu ini?” Tanya saya penasaran.  “ Wah saya sudah 20 tahun lebih mas!!!” Jawab Capt. sambil melepaskan asap rokok yang dihisapnya.

“Pantes,,,bisa tau arah, meski kompasnya rusak” ujar saya sambil memainkan kompas tersebut. “hehehe…kami anak laut sudah terbiasa dengan keadaan di laut. Tak perlu pakai kompas kami tahu arah pulang kemana, arah berangkat kemana, semua berdasarkan filling, Kami juga sudah punya patokan-patokan tersendiri” jawabnya serius. “Patokan? Maksudnya Capt?” “Patokan disini maksudnya, kalau kami ingin ke Pulau Tidung misalkan, kami akan mengambil jalur melewati pulau bidadari terlebih dahulu, kemudian dua pulau kecil itu, selanjutnya kearah barat daya menuju pulau pramuka, dan dibelakang pulau itulah terdapat pulau  tidung” “Oooooh” saya hanya bisa terheran-heran.

“Kalau begitu Capt. Ndak pernah nyasar donks!” “ heheheh ya tidaklah, tapi sama saja sama mas ini, kalau saya di darat, saya pasti akan nyasar, kan semua karena kebiasaan saja”.

“Capt. Pernah mengalami cuaca buruk tidak pas berlayar” “Wah! Alhamdulillah selama saya melaut tidak pernah, karena kami selalu melihat alam, kami mengerti ketika alam tidak baik untuk berlayar, dari angin saja kami tau. Pernah dulu saya dan teman-teman mau melaut, keadaan cuaca cerah dan baik untuk melaut. Tapi, siapa sangka, nelayan tua ditempat kami melarang mereka untuk melaut. Katanya karena cuaca buruk. Kami yang muda-muda hanya bisa tertawa. Namun, kami tetap hormati saja keputusan dari si nelayan tua, karena bagaimanapun dia kan orang tua kami. Eh tidak disangka tiga jam kemudian kami melihat awan hitam beserta angin putting beliung di tengah laut. Wah! Kami ndk bisa membayangkan kalau kami tetap melaut.”

“wah, kok bisa si orang tua itu tahu yah Capt.” “Yah, kami juga waktu itu bertanya-tanya, tapi dia cuman bilang menyatu dengan alam, dan rasakan aliran angin, dan itu semua tidak bisa dipelajari, itu semua otomatis ada seiring dengan pengalaman mas!”.

Hehehe mendengar cerita Capt. Seru sekali. Namun, saya tidak berani melanjutkan obrolan karena tiba-tiba Capt. Babeh harus sibuk mengendalikan kapalnya untuk menghindari tumpukan sampah yang membentuk garis dan menghalangi perjalanan. Menurutnya kapal harus menghindar agar tidak ada sampah yang menyangkut di baling-baling.

Saya sedikit terkejut, ternyata sampah-sampah yang berasal dari daratan, yang selalu saya lihat disungai-sungai sampai ke tengah laut jawa ini. Di laut ini mereka membentuk garis seakan-akan memisahkan antara air laut berwarna hitam dan biru muda. Begitu saya tengok dan perhatikan, ada sampah kasur, plastik-plastik, pakaian dan berbagai macam, sampai ke ban bekas. 

Lihatlah akibat manusia membuang sampah ke sungai tidak hanya mencelakakan manusia itu sendiri yang hidup di darat, dengan banyaknya banjir yang terjadi. Tetapi, mengkotori laut kita yang indah dan menganggu kehidupan di laut ini.

Sampai di Pulau Tidung, saya dan rombongan lainnya langsung dihantar menuju ke penginapan. Perbekalan kami dibawa menggunakan Bentor (Becak Motor) sedangkan, si empunya berjalan kaki menuju ke penginapan. Wah! Kalo kita berpikir bahwa di pulau ini ada mobil, kita salah besar. Ternyata kendaraan yang paling cepat disini hanyalah motor. Jalanannya pun bukanlah jalan yang sudah diaspal melainkan jalan yang hanya terbuat dari cornblock, dengan lebar sekitar 2 meter. Sepeda merupakan kendaraan utama yang banyak berlalu-lalang di pulau ini. 

Penginapan kami tidak begitu jauh, kurang lebih sekitar 100 meter dari  pelabuhan Pulau  Tidung. Dalam bayangan saya penginapan yang akan kami tempati adalah penginapan seperti villa atau wisma-wisma layaknya di tempat-tempat wisata. Namun, ternyata penginapan tersebut lebih kepada rumah  penduduk, yang dibentuk dalam kamar-kamar seperti tempat kost atau kontrakan. Satu kamar dapat ditempati sekitar 10 orang. Yah…wajarlah paket wisatanya terbilang murah.

Tapi meskipun kita memiliki uang lebih dan bisa membayar tempat penginapan yang lebih baik, tetap saja kita tidak dapat memperolehnya disini. Karena semua penginapan di Pulau Tidung sama konsep dan bentuknya.

Di depan kamar masing-masing sudah tersedia makan siang. Menu yang disajikan siang ini adalah cumi-cumi, tahu, sayur buncis, dan ayam goreng. Kebetulan sekali saya merasakan lapar setelah  2 jam di kapal, dan berjalan kaki dari pelabuhan ke penginapan. Saya dan beberapa wisatawan pun langsung menyerbu makan siang tersebut. Namun, lagi-lagi saya kecewa dengan rasa masakannya yang menurut saya masih jauh dari kata nikmat. Yah…maklum paket wisatanya kan murah!!

Menjelang siang saya mensempatkan diri melihat anak-anak kecil yang berlarian dan bermain pasir di pantai dekat penginapan. Alam yang indah dan keceriaan mereka menghilangkan semua kekecewaan yang muncul dalam benak saya. Saya pun turut asik bermain dengan mereka, merendam kaki di air laut, bermain pasir, dan mencari keong-keong kecil.








Tepat pukul tiga sore, saya dan rombongan bertolak ke pulau  tidung kecil untuk melakukan snorkeling. Dengan kapal nelayan kami menuju lokasi. Sampai di lokasi kami diberikan berbagai perlengkapan untuk snorkeling, dan diberikan penjelasan secara singkat bagaimana cara-cara melakukan snorkeling.

Wah Subhanalloh, Maha Besar Ciptaan Allah! Begitu indah sekali dunia bawah laut di sini. Karang-karang yang lucu, ikan-ikan kecil beraneka warna, dan banyak ikan badut, ikan yang pernah kita tonton filmnya dalam serial animasi NEMO. Selain itu,Warna-warna biota laut yang warna-warni menjadi hal menarik tersendiri yang membuat semakin indahnya alam bawah  laut. Ini baru kedalaman 3-5 meter loch..bagaimana dengan yang lebih dalam lagi, pasti lebih indah.





Menjelang matahari terbenam, saya  dan rombongan kembali ke penginapan. Di tengah jalan kapal kami mengalami kerusakan pada mesinnya. Sehingga kami harus menikmati terbenamnya matahari dari atas kapal, sampai datang kapal bantuan yang mendorong kapal kami sampai ke pelabuhan.

Malam hari, saya diminta datang ke pinggir pantai, disana sudah menunggu rombongan lain. Ternyata, ada acara bakar ikan dan cumi. Wah,, saya pun berbaur dengan yang lain dan turut serta menikmati ikan dan cumi bakar. Ini baru nikmat,,, setidaknya saya makan ikan tersebut sampai empat potong dan cumi empat ekor, tanpa nasi. Maksudnya, besok pagi ketika harus sarapan dengan rasa masakan yang sama sewaktu tadi siang saya tidak akan terbebani hehehehe.

Malam hari kami habiskan dengan duduk di depan perapian yang digunakan untuk membakar ikan. Alunan gitar dan suara-suara sumbang kami mengalun menemani malam yang sunyi. Suara ombak dan surutnya air laut menjadi fenomena tersendiri yang sulit saya lupakan.

Esok paginya kami mengunjungi jembatan cinta dan pulau  tidung kecil. Namun, saya memisahkan diri, dengan menggunakan sepeda saya menjelajah pulau tidung, yang tidak begiru besar ini untuk menemukan beberapa objek foto.

Dan saya memperolehnya. Berikut ini beberapa objek tersebut yang akan saya sharing.









Keindahan Pulau Tidung sebenarnya merupakan objek wisata yang sangat berpotensi dan memiliki kompetensi untuk dijadikan objek wisata nasional maupun internasional. Hanya saya pemerintah harus dapat mendukung dan memberikan bantuan, agar pelayanan dan fasilitas wisata di pulau itu semakin terbaharui, dan dapat menarik wisatawan domestik maupun asing.

Jumat, 13 April 2012

Informasi Lowongan Kerja ke 2

Woro-woro lowongan Kerja,,, Yuk ditengok siapa tahu ada yang berkompeten dan berminat..Silahkan kirimkan lowongannya. Lihat di pengumuman berikut:

Informasi Lowongan Kerja

Woro-woro lowongan Kerja,,, Yuk ditengok siapa tahu ada yang berkompeten dan berminat..Silahkan kirimkan lowongannya. Lihat di pengumuman berikut:

TNI Dalam Penanganan Konflik Sosial, Bolehkah?

Setelah disorot dan banyak diprotes berbagai pihak karena keberadaanya dalam penanganan demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM bulan Maret lalu. Kini keberadaan TNI kembali menjadi sorotan terkait dengan terbukanya peran serta TNI untuk menangani ketertiban dan keamanan yang terganggu karena konflik sosial di suatu daerah. Dalam RUU tentang Penanganan Konflik Sosial (RUU PKS), TNI setidaknya disebutkan pada Bab IV mengenai penghentian konflik pasal 12 point (d) bahwasanya dalam penghentian konflik dapat dilakukan melalui bantuan sumber daya TNI. Berbagai pandangan mengenai pasal ini bermunculan, sebagian besar pandangan tersebut mengkritisi mengenai keterlibatan TNI dalam penanganan konflik sosial. Tampaknya trauma akan kewenangan TNI pada zaman orde baru, dibawah rezim Presiden Soeharto menjadi momok menakutkan tersendiri.
Dimana TNI yang pada saat itu bernama ABRI memiliki kewenangan dalam segala bidang baik yang bersifat penanganan dalam bidang pertahanan maupun non-pertahanan. Namun, peran yang disebut sebagai dwi fungsi TNI tersebut sudah ditutup dan dihilangkan semenjak jatuhnya rezim orde baru, dan dijalankannya reformasi di negara ini.
Kekhawatiran tersebut menyebabkan masyarakat menjadi ‘alergi’ dengan kemunculan dan keterlibatan TNI dalam menangani permasalahan non-pertahanan. Termasuk ke dalam penanganan konflik sosial yang pada dasarnya dapat mengancam keamanan dan ketahanan nasional. Kewenangan TNI yang diatur dalam RUU PKS dikhawatirkan dapat menimbulkan pelanggaran HAM terhadap masyarakat.
Dimasukkanya TNI ke dalam unsur lembaga yang dapat turut serta dalam penanganan konflik sosial pada dasarnya sudah sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, ketakutan akan adanya penyalahgunaan kewenangan oleh TNI, tentunya sangat kecil kemungkinan terjadinya, karena dalam perundang-undangan yang berlaku, perbantuan TNI tidak dapat serta merta dilakukan begitu saja. Banyak tahapan yang harus dilakukan pemerintah untuk melibatkan TNI dalam penanganan masalah non-pertahanan termasuk konflik sosial.
Pertama, TNI tidak dapat melangkahi dan mengambil alih, tugas dan kewenangan POLRI dalam menangani konflik sosial. Dalam RUU PKS, TNI tidak memiliki kewenangan utama, karena yang berwenang untuk menangani konflik sosial  terutama yang akan berhadapan langsung dengan masyarakat dalam upaya penghentian kekerasan adalah POLRI.
Hal ini seperti yang dituangkan dalam RUU PKS pasal 13 ayat (1) dan (2) dimana POLRI menjadi Koordinator utama dalam menyelesaikan kekerasan fisik yang terjadi ditengah masyarakat akibat adanya konflik sosial. Dalam upaya menghentikan kekerasan fisik POLRI dapat dibantu oleh tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat. Dalam pasal ini jelas tidak ada dan tidak disebutkan keterlibatan TNI.
Kedua, TNI dapat diperbantukan apabila keadaan konflik sosial meningkat menjadi status keadaan konflik yang diakibatkan oleh konflik sosial yang terjadi, tidak dapat dihentikan oleh POLRI dan tidak berjalannya fungsi pemerintah, seperti yang dituangkan dalam RUU PKS pasal 16.
Pernyataan status keadaan konflik sosial dapat dikeluarkan oleh pemerintah, dalam hal ini adalah Presiden apabila konflik sosial dalam lingkup nasional, oleh Gubernur apabila konflik sosial dalam lingkup provinsi, dan oleh Bupati/Walikota apabila status keadaan konflik dalam lingkup kabupaten/kotamadya. Penetapan status tersebut tidak dapat begitu saja dikeluarkan oleh pemerintah, namun  diperlukan persetujuan dari DPR dalam lingkup nasional, DPRD provinsi dalam lingkup provinsi dan DPRD kabupaten/Kotamadya dalam lingkup Kabupaten/Kotamadya. Berdasarkan kepada RUU PKS pasal 18-20.
Dari proses penentuan keadaan konflik seperti di atas saja memerlukan waktu dan tentunya akan membutuhkan pertimbangan yang sangat besar dari berbagai pihak baik pemerintah maupun rakyat yang diwakilkan DPR. Sehingga, masuknya TNI ke dalam penanganan konflik sosial akan berdasarkan kepada pertimbangan yang sangat dalam.
Ketiga, perbantuan TNI dalam menangani konflik sosial harus berdasarkan kepada permintaan dari POLRI. Hal ini tertuang dalam RUU PKS pasal 30, dimana pemerintah dalam hal ini Gubernur,bupati/walikota dapat meminta bantuan sumber daya TNI berdasarkan kepada usulan dari kepolisian setempat.
POLRI tentunya akan meminta perbantuan TNI apabila memang keadaan dan situasi konflik sudah tidak dapat ditangani. Permohonan perbantuan POLRI terhadap TNI diatur dalam UU No.2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia pasal 41, yang menyatakan dalam melaksanakan tugas keamanan POLRI dapat meminta bantuan terhadap TNI yang diatur lebih lanjut dalam peraturan pemerintah.
Selain itu UU No. 23 Tahun 2004 tentang TNI pasal 7 ayat (2), mengenai operasi militer selain perang yang diemban TNI yaitu membantu POLRI dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban masyarakat, memperkuat diperbolehkannya TNI membantu POLRI dalam menangani tugas non-pertahanan.
Peran serta TNI dalam operasi militer selain perang yang dimaksud dalam pasal di atas diperkuat sebagai kebijakan dalam mempertahankan negara. Seperti yang dituangkan dalam UU No. 3 Tahun 2002 Pasal 10 ayat 3. Dalam pasal ini dinyatakan TNI bertugas melaksanakan kebijakan pertahanan negara salah satunya adalah melaksanakan operasi militer bukan perang.
Secara konstitusi keterlibatan TNI dalam menangani permasalahan keamanan dan ketertiban masyarakat pada dasarnya diperbolehkan. Namun, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum TNI dilibatkan, seperti pembahasan di atas.
Pelibatan TNI dalam menangani permasalahan non-pertahanan, dapat ditangguhkan apabila POLRI mampu menangani konflik sosial yang terjadi, dan pemerintah  tidak menyatakan status keadaan konflik. Permohonan bantuan kepada TNI merupakan opsi terakhir yang dapat diambil dalam penanganan konflik sosial.
RUU PKS saat ini masih perlu dikritisi, salah satunya adalah apabila memang TNI dilibatkan dalam penanganan konflik sosial, maka perlu diperjelas tugas dari TNI. Apakah mengambil alih tugas POLRI, apakah hanya sekedar membantu pelucutan senjata dan peralatan bahaya lainnya, apakah turut serta dalam proses mendamaikan kedua belah pihak, apakah hanya sekedar membantu rehabilitasi korban, atau hanya sekedar mengamankan objek-objek vital baik milik pemerintah maupun swasta?
Ketegasan penentuan tugas dalam RUU PKS bagi TNI sangat diperlukan sebagai jawaban akan kekhawatiran masyarakat. Sehingga, TNI tidak dapat bertindak sewenang-wenang, dan keluar dari tugasnya dalam penanganan konflik sosial sesuai dengan yang diatur dalam undang-undang.
Selain itu tindakan DPR merubah pasal 30, yang menyatakan bahwa Gubernur (dalam hal ini pemerintah) dapat meminta bantuan kepada TNI berdasarkan usulan dari kepolisian setempat, diperketat dengan keharusan adanya persetujuan dari DPR. Sehingga, UU PKS ini tidak akan bisa diselewengkan oleh pemerintah sebagai acuan pengerahan TNI apabila terjadi konflik sosial.
Apabila pasal tersebut tidak diubah maka dikhawatirkan akan menimbulkan penyelewengan kekuasaan. Apabila di daerah terjadi konflik sosial yang ditimbulkan kedua kubu dalam pemilihan kepala daerah (pilkada), maka Gubernur/pemerintah tidak akan dapat menggunakan kekuatan TNI seenaknya untuk meredam konflik tersebut, atau menekan lawan politiknya.
Dengan disahkannya UU PKS maka diharapkan segala konflik yang terjadi di Indonesia, baik yang berisu SARA maupun lainnya dapat diselaikan dengan baik, bahkan dapat dicegah sebelum terjadinya pertikaian secara fisik.

Kamis, 12 April 2012

Mendulang Rezeki Via Internet

Kabar gembira bagi kita yang ingin memperoleh penghasilan tambahan dari internet. Meskipun cara ini bukan cara yang baru, namun patut kita coba dan buktikan sendiri.

Pertama, bagi kita yang memiliki kemampuan bahasa Inggris lumayan, dan memiliki kemampuan menulis yang cukup bagus. Maka, pekerjaan sebagai penerjemah lepas berikut ini sangat cocok bagi. 

Hanya bermodalkan dengan e-mail, no.rekening, kamus bahasa Inggris-Indonesia/Indonesia-Inggris, dan kemampuan menulis, kita bisa memperoleh hingga $100 untuk penerjemahan dokumen, dan $35 untuk penerjemahan e-mail.

Terjemahannya pun tidak begitu sulit bagi kita yang memang memiliki kemampuan dalam bahasa Inggris, karena hanya ada dua terjemahan yaitu bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, ataupun sebaliknya.

Caranya mudah, kita bisa pelajari dengan masuk dan mendaftar ke web ini:
Adapun tampilan dari web tersebut sebagai berikut sebagai berikut:


Atau mungkin bagi kita yang tidak memiliki kemampuan bahasa Inggris, tapi mau belajar berbisnis online. Silahkan pelajari dari link yang ada di blog  ini, dengan mengikuti petunjuk berikut:


Klik deh link tersebut dan selamat mempelajari bisnis online.

Atau ada yang mau membuat toko online, tapi membutuhkan contoh toko yang baik dan menarik pelanggan. Nah ,,, silahkan saja kunjungi link di blog ini, caranya mudah, lihat saja petunjuk berikut ini:

Oke-oke selamat mencoba dan semoga berhasil.

Ingat untuk menjalankan sebuah bisnis ataupun sebuah usaha kita harus dapat menggunakan strategi pemasaran yang tepat, melakukan tindakan yang tepat dan terus lakukan secara tekun.

SALAM SUKSES SELALU..!!! ^_^

Rabu, 11 April 2012

Bermain Cahaya

Beginilah kalau lagi isenk malem-malem, atau sore, mainin cahaya ambil gambar deh!!



Selasa, 10 April 2012

Sehabis Hujan Di Pekarangan Rumah

Hasil iseng di pagi hari, setelah embun beranjak pergi, matahari menyinari dunia, dan awan menghentikan tangisnya. Beginilah hasil potret amatir dari seorang dadi hehehehe... tapi masih enak lah untuk dinikmati..masih elok dilihat hehehehe





Promosi Dalam Strategi Pemasaran

Betapa pentingnya strategi pemasaran dalam suatu bisnis, baik itu skala kecil maupun skala besar, baik itu produksi barang maupun jasa. Tanpa adanya strategi pemasaran yang tepat maka akan jauh dari keinginan untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu. Dalam menentukan strategi pemasaran kita mengenal akan istilah marketing mix (bauran pemasaran) yang lebih kita kenal dengan 4P, yang terdiri dari product (produk), Price (harga), Promotion (promosi), dan place (tempat/distribusi). Keempat unsur tersebut memiliki peranan dan keunggulan masing-masing dalam menentukan dan menjalankan strategi pemasaran yang akan diambil. Seperti yang kita ketahui salah satu unsur di atas adalah promosi. Dalam pasar persaingan sempurna seperti yang banyak terjadi di Indonesia, promosi menjadi satu unsur pemasaran yang memperoleh perhatian tersendiri. Hal ini terjadi karena ketatnya persaingan antar produk di tengah masyarakat. 

Kita dapat melihat bagaimana iklan operator ponsel melakukan kegiatan promosi melalui periklanan, yang saling bersaing dan terkadang saling menyindir, dan hal tersebut cukup menarik perhatian masyarakat.

Kita juga dapat melihat bagaimana produk rokok, yang senantiasa menampilkan promosinya dengan menayangkan iklan-iklan di televisi. Iklan dengan tema yang bernuansa lifestyle, kecerdasan, persahabatan dan hal-hal lain yang mendeskripsikan suasana apabila ada rokok tersebut. Namun, tidak pernah menampilkan orang yang menikmati rokok tersebut.

Kedua contoh di atas cukup mewakili bagaimana promosi yang dilakukan merupakan sebuah upaya dalam mengkomunikasikan produk kepada masyarakat yang bertujuan agar produk tersebut memiliki positioning atau branding tersendiri. Selain itu uniknya iklan-iklan yang dibuat, baik dari tokoh, kata-kata, maupun tindakan yang dilakukan dalam iklan, juga merupakan strategi agar masyarakat cepat mengingat produk tersebut.

Mungkin di antara kita akan menyebutkan merek suatu produk ketika ada teman kita yang berkata “Afikaaa,,,!!!”, “Sudah, makan dulu sana..!!”, “ Aku nggak punya pulsaa…”, saya rasa kita semua tau produk apa yang dimaksud kalimat tersebut. Itulah uniknya sebuah promosi, harus dapat mengemas sebuah informasi yang dapat menunjukkan produk tersebut, namun mudah diingat.  

Bem M. Enis dalam buku Prof. Buchari Alma menjelaskan promosi sebagai sebuah komunikasi yang dilakukan terhadap konsumen mengenai produk yang akan ditawarkan, dan memberikan keyakinan bahwa produk tersebut dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhannya.

Sedangkan William J Stanton mengatakan bahwa promosi merupakan sebuah usaha untuk memberikan informasi yang persuasif (bersifat membujuk) kepada konsumen. Dari ke dua pengertian di atas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa promosi sendiri merupakan komunikasi yang diberikan dengan tujuan memberikan informasi yang lengkap mengenai produk, meyakinkan, mengingatkan, dan berusaha membujuk konsumen agar tertarik serta memutuskan untuk menggunakan produk tersebut.

Upaya pemaksimalan promosi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan, biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu (William J Stanton):
1.   Banyaknya dana yang dimiliki perusahaan.
Kegiatan promosi membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga kekuatan promosi akan dipengaruhi oleh besar kecilnya dana yang disediakan.
2.   Keadaan pasar.
Perbedaan geografis pasaran produk dan konsumen yang dituju tentunya memiliki perbedaan dalam menentukan strategi promosi yang tepat, apakah melalui periklanan atau direct selling.
3.   Keadaan produk.
Peruntukkan produk untuk segmentasi tertentu juga memiliki andil terhadap promosi yang harus dilakukan. Apabila produk tersebut di tujukan kepada konsumen akhir (baca:masyarakat luas) maka promosi harus dilakukan secara gencar, dan dengan sistem yang cepat menjaring massa, seperti iklan televisi atau sponsorship dalam sebuah acara. Namun, apabila produk tersebut untuk industri, maka promosi yang tepat lebih kepada direct selling, langsung mendatangi konsumen dan menawarkan produk secara tatap muka.
4.   Tahapan produk pada siklus hidup produk.
Kita tentunya mengenal product life cycle, yang terdiri dari empat tahapan,yaitu: (a) introduction (pengenalan), pada tahapan ini promosi yang dilakukan harus dapat mendidik konsumen, memberikan informasi lengkap mengenai kegunaan dan istimewanya produk, serta mengarahkan agar konsumen mengenal produk tersebut, teknik yang cocok dalam tahapan ini adalah direct selling atau personal selling; (b) Growth (pertumbuhan), dalam tahapan ini promosi yang dilakukan harus dapat mengarahkan konsumen agar memilih produk yang populer atau sudah memiliki nama, konsep promosi yang tepat adalah periklanan; (c) Maturity (kedewasaan), promosi yang dilakukan harus lebih kepada periklanan mengenai keunggulan produk dari pesaing, agar konsumen tidak beralih, dan produk tidak mengalami penurunan; (d) Decline (penurunan) dalam tahapan ini produk sudah tidak dilirik oleh konsumen, pasar sudah tidak menginginkan produk, maka segala macam bentuk promosi harus dikurangi, karena hanya akan menghabiskan biaya saja. Pada tahapan ini produsen harus dapat melakukan pengembangan produk atau strategi lain yang terkait dengan unsur produk.

Phillip Kotler dan Gary Amstrong (1991:432) menyatakan bahwa dalam promosi terdapat empat elemen utama yaitu:
1.   Advertising (periklanan)
Periklanan merupakan sebuah upaya untuk melakukan komunikasi satu arah antara produsen dengan konsumen, yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai produk, mengingatkan, dan membujuk konsumen agar mau menggunakan produk yang dipromosikan.
Periklanan ini dapat dilakukan melalui beberapa media seperti: televisi, surat kabar, e-mail, radio, internet, papan reklame, dll. Pemilihan media ini akan sangat tergantung kepada daerah, konsumen, daya tarik dari  media tersebut, dan fasilitas atau biaya yang harus dikeluarkan.
Tipe periklanan pun bermacam-macam, yaitu: 
  • Price advertising, yaitu periklanan yang menonjolkan harga yang menarik, dan harga psikologis. Misalkan, sebuah produk diiklankan dengan harga Rp.49.999,- secara psikologis orang akan berkata produk itu murah harganya masih dibawah 50ribu rupiah. 
  • Brand advertising, yaitu periklanan yang lebih menekankan kepada penyebutan dan pengenalan nama merek. Dalam iklan ini penyebutan nama merek dan pemberian branding yang mudah diingat oleh konsumen. Misalkan “Nokia Connecting People”, dari kalimat iklan tersebut Nokia ingin memberikan brand bahwa ponsel ini dapat menghubungkan manusia dimanapun dan kapanpun dia berada. 
  • Quality Advertising, iklan ini lebih menekankan kepada kualitas atau mutu yang dimiliki oleh produk tersebut. Misalkan produsen jam Casio mengeluarkan produk G-Shock dengan moto iklanya “Hard Body”, disini Casio ingin menunjukkan bahwa kualitas jam G-Shock adalah memiliki daya tahan yang kuat terhadap bantingan, guncangan dan tahan lama. 
  • Product advertising, iklan ini menekankan lebih kepada kegunaan dari suatu produk, sehingga masyarakat akan tertarik menggunakanya karena kegunaan dan fungsi produk tersebut. Misalkan, “Pocari Sweat pengganti ion tubuh”, dalam kalimat tersebut jelas bahwa produsen ingin konsumen tahu kegunaan dari produknya, yaitu untuk menggantikan ion tubuh yang terbuang melalui keringat setelah beraktivitas. 
  • Institutional advertising, iklan ini lebih menekankan kepada pengenalan perusahaan yang memperoduksi sebuah produk kepada konsumen, tidak bertujuan mengenalkan kepada produk-produk yang telah diproduksinya. Misalkan, “Bayer jaminan mutu”, iklan ini tidak menekankan kepada produknya seperti Baygon dll. 
  • Prestige advertising, iklan ini lebih menekankan kepada konsumen bahwa produknya memiliki kelas sosial tertentu. Siapa yang menggunakan produk ini, maka konsumen merupakan masyarakat yang dipandang memiliki kedudukan dan kekayaan lebih. Misalkan, Apple “think Different”, dengan motonya tersebut perusahaan ini ingin menekankan siapapun pengguna Apple berbeda dengan yang lain. Baik dari segi kedudukan sosial maupun intelegensi.

2.   Personal Selling
Personal selling merupakan percakapan yang dilakukan dengan satu orang atau lebih, yang merupakan calon konsumen dengan tujuan untuk memperkenalkan, mengingatkan, membujuk dan menarik perhatian agar konsumen menggunakan produk tersebut.

Keunggulan dari cara promosi ini adalah terjadinya komunikasi dua arah, dimana konsumen dapat langsung menanyakan informasi yang ingin diketahui dari produk yang ditawarkan kepada pemasar secara langsung. Selain itu melalui metode ini pemasar dapat mengetahui informasi mengenai hal yang dibutuhkan, diinginkan, dan diharapkan oleh konsumen terhadap produk yang ditawarkan.

Bentuk-bentuk personal selling yang dapat kita amati adalah: (1) personal selling yang dilakukan SPG atau SPM di supermarket, penjual dengan pembeli di toko-toko dan pasar-pasar; (2) door to door selling, dimana pemasar akan mendatangi satu persatu konsumen, dari rumah ke rumah untuk memperkenalkan dan menawarkan produknya; (3) petugas dari perusahaan yang mendatangi pedagang eceran, seperti perusahaan farmasi yang menugaskan marketingnya untuk memasarkan produk obat dari apotik ke apotik, atau dari dokter ke dokter.

Terdapat beberapa hal yang harus dimiliki seorang pemasar sebelum melakuan aktivitas personal selling yaitu:
  • Persiapan yang matang, terkait dengan product knowledge, pengetahuan mengenai perusahaan/produsen, informasi mengenai calon pelanggan, dan memiliki kemampuan bernegosiasi yang baik dengan calon pelanggan. 
  • Mendapatkan atau menentukan tempat pembeli, seorang pemasar ketika akan melakukan personal selling harus mengetahui terlebih dahulu tempat yang akan dijadikan sasaran. Misalkan, di toko atau supermarket, konsumen akan memiliki waktu yang terbatas sehingga pemasar harus dapat memberikan penjelasan sesingkat mungkin namun jelas, sehingga seorang konsumen akan tertarik. Hal tersebut berbeda dengan  menemui konsumen di kantor atau rumah yang bersangkutan, biasanya waktu yang tersedia lebih banyak, sehingga pemasar dapat menjelaskan dengan detail, bahkan dibumbui dengan kata-kata gurauan yang dapat menimbulkan suasana menyenangkan, sehingga konsumen akan memberikan tanggapan yang positif. 
  • Merealisasikan penjualan, meskipun personal selling tidak dapat melakukan penjualan pada saat itu juga, namun seorang pemasar harus dapat melakukan pendekatan yang baik, menjaga hubungan baik ,dan melihat kebutuhan konsumen. Sehingga, pemasar meskipun pada saat itu tidak dapat melakukan penjualan, namun dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi konsumen. Suatu saat ketika konsumen membutuhkan produk tersebut maka dia akan menghubungi si pemasar. 
  • Menimbulkan goodwill setelah penjualan terjadi, dengan menjalin hubungan baik dan memberikan pelayanan terbaik setelah penjualan maka diharapkan konsumen akan terus menerus membeli produk tersebut dari si pemasar, dan menjadi konsumen yang loyal.

Personal selling pada dasarnya memiliki biaya yang lebih rendah, dibandingkan dengan advertising. Selain itu, melalui personal selling produsen dapat memperoleh informasi mengenai kebutuhan konsumen, menarik konsumen secara langsung, dan membujuk konsumen untuk menggunakan produk tersebut.

3.   Public Relation
Menurut Phillip Kotler dan Gary Amstrong, Public relation ditujukan untuk menciptakan komunikasi yang secara berkesinambungan dilakukan perusahaan, sehingga masyarakat mengenal secara baik perusahaan, dan mencegah adanya berita-berita buruk mengenai perusahaan yang beredar di masyarakat.

Public relation juga bertujuan untuk memberikan informasi positif kepada masyarakat mengenai perusahaan atau produk itu tersendiri, dengan menggunakan media baik cetak maupun elektronik tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun.

Public relation merupakan kegiatan komunikasi yang dibangun sebuah perusahaan kepada masyarakat luas, untuk membangun image positif mengenai perusahaan dengan tujuan utama menjaga kepercayaan dari seluruh stake holder.

4.   Sales Promotion
Kotler dan Armstrong (1991:457) menyatakan bahwa sales promotion adalah sebuah insentif jangka pendek yang dilakukan untuk mendorong terjadinya pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.

Kegiatan sales promotion biasanya akan mengikuti kegiatan promosi lainnya. Misalkan advertising atau personal selling, ketika sebuah perusahaan melakukan promosi produknya melalui iklan dan penawaran secara langsung, biasanya akan diikuti dengan adanya ajakan untuk membeli produk tersebut sekarang juga, dengan bujukan akan memperoleh potongan harga, atau hadiah tertentu.

Dari kedua kegiatan ini terlihat tujuan yang berbeda. Advertising dan personal selling bertugas untuk memperkenalkan, mengingatkan dan membujuk konsumen agar menggunakan produk yang ditawarkan. Sedangkan, sales promotion mengajak konsumen untuk membeli produk sekarang juga.

Berbagai cara sales promotion dapat dilakukan dengan: (1) memberikan hadiah; (2) memberikan potongan harga (diskon); (3) memberikan kesempatan untuk mengikuti undian berhadiah, dll.

Tujuan utama dari sales promotion pada dasarnya adalah; (a) menarik pembeli baru; (b) memberikan hadiah kepada konsumen loyal; (c) meningkatkan tingkat pembelian ulang dari konsumen; (d) menghindarkan konsumen beralih kepada produk pesaing; (e) meningkatkan popularitas merek; (f) meningkatkan volume penjualan.

Saat ini banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan segala cara dalam hal promosi untuk memperoleh pelanggan baru maupun mempertahankan pelanggan lamanya. Dalam keadaan persaingan pasar sempurna seperti yang terjadi di Indonesia pada dasarnya sangat menguntungkan bagi konsumen.

Dengan beragamnya upaya perusahaan melakukan kegiatan promosi yang sangat memanjakan konsumen. Maka, terdapat banyak pilihan bagi konsumen untuk memperoleh produk yang sesuai dengankebutuhan dan keinginan serta kemampuan.

Biasanya konsumen akan memilih produk yang memberikan promosi yang sangat menarik. Untuk itu suatu perusahaan harus dapat melakukan promosi yang tepat, unik, dan menarik perhatian, serta tidak berlebihan dalam mempromosikan produknya.

Rabu, 04 April 2012

Rencana Tanpa Action, Hanya Wacana !!

Kawan, impian dan rencana hidup saja tidak cukup untukmu meraih kesuksesan. Wacana dan wacana itu selalu kita utarakan untuk menggapai apa yang kita inginkan. Pelatihan demi-pelatihan kita ikuti, namun semua itu percuma kalau hanya rencana dan wacana saja yang ada dalam hidup kita. Banyak diantara kita yang justru terpuruk dalam kegagalan dan kekecewaan karena tidak menggapai apa yang diimpikan.
Dahulu, ketika masih menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Jakarta, saya dan beberapa kawan selalu mengikuti training motivasi, training for trainer, training for entrepreneurship, dan berbagai seminar lainnya. Tujuannya hanya satu, yaitu mencari kesuksesan, dan mengetahui bagaimana menjadi orang yang sukses.
Disetiap pelatihan tersebut terdapat beberapa hal yang sama yang selalu ditekankan oleh siapapun yang menjadi trainer maupun motivator tersebut. Yaitu, untuk menjadi seseorang yang sukses harus bermula dari adanya sebuah impian.

Impian, dalam hal ini adalah keinginan atau hal yang ingin kita capai dalam hidup ini. Sesuatu hal yang ingin kita capai pada masa tertentu, atau lebih mudahnya kita sebut sebagai target kehidupan.

Dalam sebuah pelatihan biasanya kita diminta untuk menuliskan impian kita di secarik kertas, lengkap dengan waktu pancapaiannya. Kita pun menuliskannya dengan penuh semangat:

1.       Usia 24 tahun saya harus memiliki penghasilan diatas Rp.5 juta
2.       Usia 26 tahun harus sudah menjadi manager di sebuah perusahaan.
3.       Usia 28 menikah
4.       Usia 30 memiliki rumah dan mobil pribadi
5.       Dan lain-lain

Impian itu memang sesuatu yang harus dimiliki seseorang. Karena sebuah mimpilah yang akan menjadi tuntunan dan tujuan kehidupan kita.

Setelah kita menuliskan impian-impian tersebut, biasanya sang trainer dan motivator akan melakukan pembekalan semangat kepada kita untuk meraih mimpi-mimpi tersebut. Dengan menceritakan kisah sukses seseorang, memberikan contoh bagaimana seseorang yang memiliki keterbatasan bisa menjadi sukses, dan memberikan tips-tips jitu untuk meraihnya, salah satunya adalah dengan menuliskan rencana hidup untuk meraih impian yang kita inginkan.

Rencana-rencana tersebut merupakan langkah demi langkah yang harus kita hadapi dan jalani untuk menggapai impian yang kita inginkan. Sang trainer atau motivator biasanya akan meminta kita untuk menuliskan rencana tersebut dalam secarik kertas, lalu diletakkan di tempat yang setiap saat bisa kita lihat, entah ditempel di dinding tempat tidur, meja belajar, di pintu kulkas, atau di tempat lainnya. Tujuannya adalah agar kita senantiasa mengingat apa yang harus kita lakukan dalam hidup ini sehingga mimpi-mimpi kita dapat tercapai.

Banyak mungkin dari kita yang telah mengikuti pelatihan-pelatihan serupa, melakukan apa yang diminta tersebut. Bermimpi, dan menuliskan rencana-rencana untuk menggapainya. Namun, banyak pula yang tidak berhasil menggapai apa yang dimimpikannya, banyak yang gugur dipertengahan jalan, dan tak sedikit yang justru terpuruk ke dalam kegagalan dan kekecewaan.

Disisi lain tidak sedikit yang menggapai kesuksesan dalam setiap rencana yang dijalankan dan meraih segala impiannya. Ia merasakan betapa manisnya kesuksesan, ia merasakan betapa indahnya hidup dalam mencapai keberhasilan-keberhasilan yang ia inginkan.

Lalu kenapa bisa terdapat dua hasil yang berbeda, padahal kita mengikuti pelatihan yang sama, seminar yang sama dan memperoleh ilmu yang sama? Jawabanya mudah kawan, yang membedakan mereka yang sukses dan gagal adalah ACTION dan KETEKUNAN.

Mereka yang gagal selama ini hanya terpaku kepada mimpi dan rencana yang telah dibuat. Ketika menghadapi dunia nyata mereka akan mengalami kesulitan, karena tidak sesuai dengan apa yang mereka impikan dan bayangkan. Proses yang harus mereka jalankan untuk menggapai impian mereka tidak sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Bahkan, banyak diantara mereka yang gagal karena semangat menggapai impiannya hanya bertahan selama satu minggu setelah dia mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut.

Untuk itu kita harus kita harus dapat berbuat tidak sekedar menyusun impian dan rencana saja, tetapi kita harus bertindak atau action dan melakukan tindakan tersebut secara terus menerus secara konsisten.

Kenyataan hidup yang terjadi disekeliling kita memang terkadang tidak sesuai dengan  apa yang kita inginkan dan rencanakan. Namun, bukan berarti kita menghentikan langkah untuk menggapai segala impian kita. Ubahlah rencana hidupmu, sesuaikan dengan kenyataan hidup yang ada dan jalankan semua rencana tersebut. Dan berjuanglah dalam setiap proses yang terjadi ketika kita menjalankan rencana tersebut.

Lalu apakah cukup sampai disitu, oooh tentu tidak..!!! karena menjalankan rencana dan proses hidup tidak cukup tanpa adanya ketekunan. Perjuangan tidak mengenal kata menyerah, dan semangat untuk menjalankan proses hidup, selalu menjadi modal akhir yang sangat penting dalam menggapai segala impian kita.

Apabila kita menyerah di satu titik atau keadaan, maka kita tidak akan pernah mengenal kata keberhasilan. Tetapi, apabila kita tekun dan semangat untuk terus mencoba dan mencoba, selalu bangkit ketika kegagalan kita rasakan, maka keberhasilan akan selalu ada dihadapan kita.

Kunci kesuksesan kita bukanlah sekedar mimpi ataupun rencana tetapi aksi dan ketekunan menjadi penentu kesuksesan tersebut. Jadi mulai sekarang jadikanlah rumusan kesuksesan kita seperti ini:

S = 10% I+ 10% R + 30% A + 50%T

Jadi cukuplah 10% impian kita terhadap sesuatu, 10% rencana yang akan kita jalankan, 30% berupa aksi yang harus kita lakukan, dan 50% porsi yang sangat besar untuk ketekunan kita dalam menjalankan setiap rencana sebagai proses menggapai kesuksesan.

Salam Sukses, kembali ke dunia nyata, jangan hanya berwacana, wacana dan wacana.!!!

Share To

Favorites More

Social Network